REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengimpor 30 ribu sapi indukan guna perbakan mutu serta mencapai target produksi sapi hingga 1,6 juta ton di 2016.
"Saat ini sedang disiapkan regulasinya, kalau sudah memungkinkan, kita eksekusi dalam waktu dekat," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Muladno, Jumat (5/6).
Dijelaskannya, yang dimaksud sapi indukan adalah sapi yang bukan bibit, tapi ia dipelihara bukan untuk dipotong tapi dibiakkan. Sapi-sapi akan diimpor dari Australia serta negara lain yang bebas penyakit. Menyoal negara impor sasaran, Kementan tengah melakukan pendataan.
Ketika dibiakkan, kata Muladno, ia menekankan sapi-sapi nantinya harus ditempatkan di kawasan masyarakat berpengalaman. Jangan sampai sapi pedaging diurus dengan metode pengurusan sapi perah.
Kementan pada 2015 juga telah menetapkan target kelahiran sebanyak 3.184.118 ekor. Rinciannya, dengan inseminasi buatan reguler sebanyak 1.415.003 ekor, gertak birahi inseminasi buatan sebanyak 518.250 ekor dan dengan kawin alam 1.250.865 ekor.