Kamis 04 Jun 2015 00:15 WIB

El Nino, Saham Perkebunan Dinilai Menjanjikan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Satya Festiani
Dampak El Nino (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Dampak El Nino (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KDB Daewoo Securities menilai saham-saham sektor perkebunan khususnya minyak sawit mentah (CPO) masih menjanjikan. Pasalnya, dengan adanya ancaman El Nino, saham agro terus terkerek naik.

Kepala Riset KDB Daewoo Securities Taye Shim mengatakan, selama 4 Mei-29 Mei harga saham-saham emiten berbasis CPO mengalami kenaikan signifikan. Index agrikultur naik 16,9 persen di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya naik 1,5 persen sepanjang Mei 2015.

Taye menuturkan, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 22,5 persen, saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 22,1 persen dan saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menguat 63,7 persen. Pengecualian untuk BWPT karena kenaikan harga saham disebabkan masalah akuisisi.

''Sentimen positif bagi saham-saham CPO datang dari peningkatan status the El Nino-Southern Oscillation (ENSO) tracker dari alert menjadi El Nino pada 12 Mei 2015,'' kata dia, Rabu (3/6).

Taye melanjutkan, El Nino dikhawatirkan akan membawa kekeringan dan memangkas persediaan sehingga menyebabkan harga CPO terangkat naik. Sentimen-sentimen lain yang turut serta meramaikan sektor perkebunan ini antara lain implementasi biodiesel sebanyak 15 persen (B15) dari pemerintah dan juga regulasi mengenai CPO supporting fund.

 

Terlepas dari sentimen-sentimen tersebut, kata dia, pihaknya mencoba untuk melihat kembali faktor fundamental yang ternyata kurang menggembirakan. Berdasarkan data yang dirilis oleh AALI akhir bulan Mei kemarin, produksi CPO April 2015 AALI mencapai 540,717 ton atau menurun 2,3 persen secara tahunan. Penurunan tersebut disebabkan angka produksi TBS AALI yang hanya mencapai 1,68 juta ton atau menurun 5,3 persen secara tahunan. Volume penjualan CPO tercatat turun 11,7 persen secara tahunan. Sedangkan harga jual rata-rata CPO AALI sampai dengan April 2015 sebesar Rp 7.725 per kg atau melemah 13,3 persen secara tahunan.

 

Namun, lanjut Taye, meskipun kinerja AALI masih negatif, tetapi jika dilihat secara bulanan, terlihat adanya perbaikan pada April. Tren produksi CPO AALI bulan April tercatat meningkat 2,8 persen secara tahunan. Volume penjualan CPO AALI bulan April berhasil mencatatkan pertumbuhan yang positif atau meningkat 9,3 persen secara tahunan setelah selama tiga bulan pertama 2015 selalu mencatatkan pertumbuhan negatif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement