REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Harga minyak naik pada Selasa (2/6) karena pasar dihadapkan pada penurunan persediaan minyak mentah AS.
Administrasi Informasi Energi (EIA) AS pada Rabu (3/6) ini akan menerbitkan laporannya terkait persediaan data minyak mentah pekan lalu. Pelaku usaha di dunia migas ingin mendapat lebih banyak petunjuk tentang pasar minyak mentah dari laporan ini.
Pada pekan keempat Mei lalu, pasokan minyak mentah AS turun 2,8 juta barel menjadi 479.400.000, atau 86.400.000 barel lebih dari tahun sebelumnya. Menurut IEA, persediaan di Cushing, Oklahoma, untuk titik pengiriman kontrak AS kehilangan 430.000 barel menjadi 60.010.000 barel. Sementara justru produksi minyak mentah AS naik 304.000 barel menjadi 9.566.000 barel per hari.
Analis mengawasi ketat pertemuan Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada 5 Juni mendatang. Hingga saat ini tidak ada tanda bahwa kartel akan memotong kuota produksi pada pertemuan ini.
Kartel mempertahankan kuota produksi 30 juta barel per hari pada pertemuan November tahun lalu.
Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Juli naik 1,06 dolar AS untuk menetap di 61,26 dola AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli meningkat 61 sen menjadi ditutup pada 65,49 dolar AS per barel.