Selasa 02 Jun 2015 05:37 WIB

Dolar AS Menguat Terdorong Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga

Petugas menghitung uang pecahan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang, Jakarta, Kamis (23/4).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung uang pecahan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang, Jakarta, Kamis (23/4). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB, 2/6), setelah data ekonomi negara itu mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada tahun ini.

Kegiatan ekonomi AS di sektor manufaktur meningkat pada Mei untuk ke-29 bulan berturut-turut. Indeks Pembelian Manajer (PMI) sektor manufaktur pada Mei tercatat 52,8, meningkat 1,3 persentase poin dari angka April di 51,5, kata lembaga riset Institute for Supply Management (ISM).

Data tersebut merupakan angka tertinggi sejak Februari, mengalahkan konsensus pasar. Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada bulan lalu mengatakan bahwa, "Jika ekonomi terus membaik seperti yang saya harapkan, saya pikir itu akan sesuai di beberapa titik tahun ini untuk mengambil langkah awal meningkatkan target suku bunga federal funds."

Sementara itu, pedagang mengamati dengan seksama krisis utang Yunani. Euro berada di bawah tekanan karena Yunani semakin lebih dekat ke batas waktu pada Jumat untuk melakukan pembayaran utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) tanpa kesepakatan yang jelas terlihat.

Pada akhir perdagangan New York, euro merosot menjadi 1,0934 dolar dari 1,0980 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5203 dolar dari 1,5290 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7605 dolar dari 0,7655 dolar.

Dolar dibeli 124,84 yen Jepang, lebih tinggi dari 124,06 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,9456 franc Swiss dari 0,9401 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,2526 dolar Kanada dari 1,2445 dolar Kanada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement