REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, menjelang puasa dan lebaran pemerintah harus menjaga stabilitas harga komoditas bahan makanan, terutama beras. Menjaga stabilitas harga tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah pusat saja, namun harus dilakukan secara serempak di tingkat daerah.
"Komoditas beras adalah yang paling perlu dijaga, jangan sampai terjadi kenaikan. Kalau bisa dijaga deflasi terus akan lebih bagus," kata Suryamin di Jakarta, Senin (1/6).
Suryamin mengatakan, naiknya harga gabah pada Mei 2015 ini harus dijaga dan di kontrol oleh pemerintah. Pasalnya, jangan sampai karena harga gabah naik maka harga beras di bulan berikutnya juga ikut naik drastis.
"Pemerintah harus bisa mengontrol komoditi yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat," kata Suryamin.
Selain beras, bahan makanan lain yang harganya harus dijaga antara lain cabe merah, bawang merah, ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng. Kebutuhan bahan makanan ini, diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan saat puasa dan lebaran.
Menurut Suryamin, upaya menekan inflasi di daerah bisa saja dengan melakukan program pasar murah. Namun, program tersebut hanya bersifat temporer saja. Di beberapa provinsi seperti Kalimantan Tengah telah melakukan program pasar penyeimbang yang bersifat jangka panjang, sehingga dapat mengkontrol harga komoditas bahan pangan.
"Inflasi menentukan daya beli masyarakat, apabila inflasi terlalu tinggi daya beli masyarakatnya akan semakin rendah," kata Suryamin.