REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah pusat menetapkan enam pelabuhan di Nusa Tenggara Timur sebagai pelabuhan pengumpul berbagai komoditas dari pelabuhan-pelabuhan lain di daerah itu. Enam pelabuhan itu adalah Pelabuhan Kedindi di Kabupaten Manggarai, Balauring di Kabupaten Lembata, Atapupu di Kabupaten Belu, Pelabuhan Waingapu di Sumba Timur, Waikelo di Sumba Barat dan Kalabahi di Kabupaten Alor, kata Kepala Dinas Perhubungan NTT Ricard Djami kepada Antara di Kupang, Senin (1/6).
"Kita punya enam pelabuhan yang ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpul. Pelabuhan-pelabuhan ini akan dibenahi secara serentak dengan provinsi lain di Indonesia dalam proyek tol laut yang akan dimulai September 2015," katanya.
Pelabuhan-pelabuhan ini sudah disurvei oleh tim dari kementerian perhubungan beberapa waktu lalu. Dia menjelaskan, Pelabuhan Kedindi di ujung barat Pulau Flores dan Balauring di Flores bagian Timur akan menjadi pusat pengumpulan berbagai komoditi dari sembilan kabupaten yang ada di Pulau Flores.
Sementara pelabuhan Atapupu akan menjadi pusat pengumpul untuk wilayah pulau Timor, Rote dan Sabu, Waikelo dan Waingapu akan menjadi pelabuhan pengumpul untuk wilayah Pulau Sumba. Menurut dia, pelabuhan-pelabuhan ini ke depan akan disinggahi kapal multifungsi milik PT Pelni yang mampu mengangkut 1.000 penumpang dan 100 unit kontainer.
"Jadi ke depan, keluhan masyarakat mengenai biaya transportasi yang tinggi dan logistik akan bisa ditekan," kata Ricard Djami.
Selain itu, keluhan para petani di Pulau Flores yang tidak bisa memasarkan hasil pertanian mereka ke wilayah lain di Indonesia selama ini bisa terjawab. "Nanti transportasi laut mudah dan masyarakat bisa dengan leluasa bepergian dengan ongkos murah, dan yang paling penting adalah komoditi dari daerah-daerah bisa dipasarkan keluar dengan harga yang lebih baik," katanya.