Kamis 28 May 2015 22:20 WIB

Imbal Hasil SUN Diprediksi Naik

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas memantau pergerakan grafik surat utang negara di di Dealing Room Treasury.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas memantau pergerakan grafik surat utang negara di di Dealing Room Treasury.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Sekuritas memprediksi pemerintah akan menaikkan lagi imbal hasil Surat Utang Negara (SUN). Alasannya, untuk menahan laju keluarnya dana asing.

Kepala Peneliti Pendapatan Tetap PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan terus melemah hingga kuartal IV 2015. ''Bisa mencapai Rp 13.400 per dolar AS pada kuartal II,'' kata dia, Kamis (28/5).

Menurut Handy, mengacu pada pelemahan rupiah terhadap dolar AS Desember 2014. Rupiah di level Rp 12.750 dengan dana asing keluar dari SUN sebesar Rp 25 triliun dan keluar lagi Rp 15 triliun pada Maret 2015 ketika melemah di level Rp 13.100.

Dia menuturkan, apabila rupiah melemah di level Rp 13.400 maka dana asing yang keluar sekitar Rp 20 triliun. ''Diperkirakan separuh dari dana SUN Januari dan Februari,'' ujar dia.

Handy mengatakan, dana asing di SUN masih menjadi mayoritas. Alhasil, pemerintah akan terpicu untuk menaikkan imbal hasil SUN lagi. Diperkirakan akan naik 10 basis poin (bps). Padahal, imbal hasil 8,13 persen dengan tenor 10 tahun sekarang ini sudah di luar perkiraan.

Handy menyarankan, agar SUN tetap dilirik, BI harus melakukan pembelian SUN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement