Rabu 27 May 2015 12:03 WIB

Jokowi: Seharusnya Cabai tak Jadi Penyebab Utama Inflasi

Pedagang memeriksa cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (6/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pedagang memeriksa cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo mengatakan harga komoditas cabai seharusnya tidak menjadi penyebab utama inflasi jika pemerintah daerah mendorong adanya penanaman komoditas pangan itu.

"Ini perkara mudah kalau daerah mau tanam cabai," kata Presiden Jokowi ketika membuka Rakornas VI Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta, Rabu (27/5).

Ia menyebutkan beberapa hari lalu dirinya ke pasar untuk mengecek perkembangan harga komoditas khususnya pangan. "Memang yang naik adalah cabai, setiap tahun selalu terjadi gejolak harga cabai, kalau ada gerakan tanam cabai saya yakin sudah rampung," katanya.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga mengungkapkan keinginan merombak fungsi Perum Bulog sebagai penyangga kebutuhan pokok, tidak hanya beras, tapi juga komoditas lain. "Ini masih dalam proses revisi regulasi dan kelembagaan," katanya.

Presiden menyebutkan banyak penyebab tingginya inflasi saat ini seperti kenaikan harga BBM, tarif listrik, tarif angkutan, harga LPG, dan yang terbesar adalah harga beras dan cabai. "Ini harus terus diawasi, TPID harus melibatkan kejaksaan kepolisian, BI dan pemerintah daerah," katanya.

Ia meminta TPID sesering mungkin terjun ke lapangan untuk mengecek apakah distributor besar apakah mereka menimbun atau tidak. "Saya titip Pak Kapolri, Jaksa Agung, perintahkan ke jajaran bawahnya bahwa soal inflasi ini juga menjadi perhatian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement