REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berhasil menarik minat investasi sebesar 108 juta dolar AS melalui Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Regional Investment Forum (RIF) 2015 di kota Medan, Sumatera Utara, Senin-Selasa (18-19/5). Minat investasi tersebut berasal dari investor Korea Selatan, Taiwan, Jepang, Australia dan Jerman.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, investor tersebut tertarik untuk menanamkan modal di bidang filtrasi air minum, pembangkit tenaga listrik berbasis wood chip & wood pellet, jasa perdagangan (laboratorium), biomass energi, industri pengolahan kopi dan industri peralatan cargo handling.
“Hasil ini menunjukkan masih tingginya minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Kami semakin optimis target investasi Rp 519 triliun pada tahun 2015, dengan proyeksi di wilayah Sumatera sebesar Rp 75,2 triliun akan dapat tercapai,” jelas Franky di Jakarta, Kamis (21/5).
Sebelumnya, saat membuka acara GPID dan RIF tersebut, Franky menyatakan pemerintah sedang berusaha mengatasi hambatan investasi yang dikeluhkan investor yaitu kebutuhan energi dan infrastruktur pendukung. Franky menjelaskan, untuk kebutuhan energi, BKPM sudah dan tengah memfasilitasi proyek pembangkit listrik yang ada di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.
Sementara itu, untuk mengatasi persoalan infrastruktur, pemerintah telah mulai merealisasikan berbagai proyek infrastruktur pendukung. "Untuk wilayah Sumatera, Presiden Jokowi telah melakukan groundbreaking pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang diharapkan dapat mendukung KEK Sei Mangkei dan KEK Kuala Tanjung,” terangnya.