Jumat 22 May 2015 07:13 WIB

Mahasiswa Universitas Ternama di Singapura Dapat Edukasi Perbankan

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyambut mahasiswa Singapore Management University (SMU) di Menara BCA, Jakarta,Selasa (5/5). Selain mengunjungi kantor pusat BCA, mahasiswa Singapore Management University juga berkesempatan untuk mengunjungi pusa
Foto: BCA
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyambut mahasiswa Singapore Management University (SMU) di Menara BCA, Jakarta,Selasa (5/5). Selain mengunjungi kantor pusat BCA, mahasiswa Singapore Management University juga berkesempatan untuk mengunjungi pusa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu universitas ternama di Singapura, Singapore Management University (SMU), mengadakan kegiatan 'SMU Study Mission Republic of Indonesia'. Kegiatan ini mengunjungi tiga kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung, tanggal 3-12 Mei 2015. Kegiatan ini diikuti sebanyak 33 mahasiswa. Para mahasiswa SMU mendapat kesempatan mengunjungi Kantor Pusat PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) dan mengunjungi berbagai ruangan Halo BCA di Wisma BCA BSD City, Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (5/5).

Di Kantor Pusat BCA para mahasiswa SMU mendapat presentasi tentang BCA dari Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Kepala Divisi Perencanaan dan Keuangan BCA Raymon Yonarto, Head of Marketing Communication BCA Esther Meliana, dan Senior Manager Electronic Banking BCA Martinus Robert Winata.

Jahja Setiaatmadja tak segan membeberkan secara gamblang rahasia di balik kesuksesan BCA menjadi bank terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga se-Asia Tenggara, yakni belajar, belajar, dan belajar. “BCA mencoba mencari tahu kebutuhan dari masyarakat dan memberikan berbagai sarana dan kebutuhan untuk masyarakat dengan service yang sebaik-baiknya. Di era kompetisi yang semakin ketat, maka untuk  menciptakan kepuasan dan loyalitas pelanggan, bukan  lagi karena harga murah, tetapi karena kualitas yang prima, terutama kualitas pelayanan” ujarnya serius.

Raymon Yonarto menyuguhkan presentasi 'How BCA Consistenly Delivery Value'. Sementara Esther Meliana memaparkan periode 1955-1980 BCA memulai bisnis bank di Jakarta, memberikan produk yang relevan dengan pasar, yakni menabung, kredit, dan lain-lain. Kemudian meningkatkan ke saluran elektronik melalui produk kartu kredit, ATM, dan debit (1990-2003). Memasuki era digital BCA memberikan pelayanan digital banking dan digital marketing melalui media sosial (2003-2015).

Esther mengatakan, dunia digital akan saling terhubung satu dengan yang lain. BCA tidak ingin ketinggalan, salah satunya membangun channel di media sosial untuk berkomunikasi dengan nasabah dan promo digital. Dunia digital bergerak dengan cepat dan akan semakin pesat, maka BCA membuat komitmen digital marketing sejak tiga tahun yang lalu.

“Di era digital seperti ini komunikasi dapat terjadi melalui dua arah. Dan dengan digital kita bisa membuka diri dan menerima respon langsung dari nasabah,” katanya.

Robert menerangkan kenapa BCA terus berinovasi mengembangkan produk perbankan, terutama digital banking, di antaranya channel yang beralih untuk mengurangi biaya yang tinggi, mempertahankan daya saing bisnis sebagai akibat dari perbaikan terus-menerus, dan memenuhi kebutuhan perbankan nasabah yang beragam.

“BCA mengelola 10 juta transaksi setiap harinya. Pertumbuhan transaksi digital banking lebih tinggi dibanding transaksi di kantor cabang atau ATM,” ujar Robert.

Sementara Low Asik Mengs selaku Direktur Hubungan Alumni SMU mengungkapkan apresiasinya kepada BCA karena telah memberikan edukasi kepada mahasiswa SMU. “Semua itu adalah informasi yang menakjubkan,” ujarnya.

Setelah mendengarkan presentasi di Kantor Pusat BCA, mahasiswa SMU bertolak ke Wisma BCA BSD City. Mereka memperoleh penjelasan tentang Halo BCA. Halo BCA sebagai contact centre BCA juga mengalami revolusi pelayanan, berawal dari hotline centre, service centre, hingga solution centre.

Dan sejak 2014 memasuki fase engagement centre, di mana Halo BCA tak lagi hanya menunggu panggilan nasabah, tapi kini juga aktif menghubungi nasabah, seperti menyampaikan info-info perbankan dan mensurvei nasabah seputar layanan BCA. Halo BCA menjadi  tempat untuk engage dengan nasabah dan semua bisa beres hanya melalui Halo BCA.

Pengalaman nasabah ketika menghubungi Halo BCA juga ditingkatkan dengan menghadirkan layanan video call dan video banking. Dengan demikian nasabah bisa melakukan tatap  muka langsung atau teleconference dengan agen Halo BCA melalui layar monitor secara real time.

Karena perubahan wajah tersebut, BCA diganjar berbagai prestasi. Tahun 2006, BCA hanya menempati urutan ke-20 di Indonesia, lalu meraih 2012 Best in CC in The World, dan 2014 Best in Mega CC in The World.

Setelah itu, pelajar SMU melakukan kunjungan ke berbagai ruangan Halo BCA yang berada di lantai 1 hingga 4 Wisma BCA BSD City. Suasana kantor yang nyaman, bersih, dan rapi membuat mereka sangat terkesan. Terakhir mereka membubuhkan kalimat dan tanda tangan sebagai kenang-kenangan mengunjungi. (ADV)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement