Rabu 20 May 2015 19:37 WIB

Terima Pembiayaan Mikro, Produktivitas Petani Jagung Meningkat

Rep: Satria K Yudha/ Red: Erik Purnama Putra
Kebun Jagung
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Kebun Jagung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produktivitas petani jagung di Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami peningkatan. Hasil panen petani meningkat 20 persen dari produktivitas rata-rata di wilayah tersebut atau menjadi 7,2 juta ton per hektare.

Peningkatan produktivitas tersebut terjadi setelah para petani di daerah tersebut menjalin kerjasama dengan Kelompok Kerja Jagung Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia (PISAgro) dalam bentuk pembiayaan mikro dan pelatihan. Itu merupakan proyek percontohan yang dilakukan sejak November 2014 kepada 198 petani dari 10 kelompok petani di Dompu dan Bima.

Ketua Kelompok Kerja Jagung PisAgro Lim Jung Lee mengatakan, para petani mendapatkan pendampingan mengenai budidaya jagung, bimbingan penanganan pascapanen, jaminan pembelian, pelatihan literasi keuangan hingga akses pinjaman modal.

"Kami akan memperluas program ini ke wilayah lain di Indonesia. Ini akan sangat membantu pemerintah untuk mencapai swasembada pangan, khususnya jagung," kata Lee melalui siaran pers yang diterima Republika, Rabu (20/5).

Dia menjelaskan, para petani yang ikut dalam model percontohan tersebut mendapatkan pinjaman modal kerja sebesar Rp 8 juta per hektare. Petani sangat membutuhkan modal iu untuk meningkatkan produktivitas dengan membeli benih unggul, pupuk, pestisida. Pembiayaan didapat dari Bank Andara melalui BPR Pesisir Akbar.

Lee menambahkan, kelompok kerja jagung PISAgro telah mengadakan pelatihan kepada petani jagung di banyak daerah di Indonesia. Secara keseluruhan, kelompok ini telah memberikan pelatihan kepada 220 ribu petani jagung pada 151.279 hektare lahan. Ditargetkan, pada 2020 program pelatihan sudah bisa dilakukan kepada lima juta petani jagung pada 1,25 juta hektare lahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement