REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menerima kunjungan petinggi perusahaan induk migas Perancis Total E&P Indonesie, Total SA.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, terdapat dua hal yang disampaikan Total. Pertama, mereka berkomitmen terus berinvestasi di Indonesia dengan tujuan membangun sektor migas di Indonesia. Kedua, Total siap bekerjasama dengan Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam.
Sudirman menerangkan, keinginan Indonesia menjadi operator Blok yang dikelola oleh Total hampir 50 tahun itu telah dipahami perusahaan yang berdiri pada 1924 tersebut. Artinya, Total rela bekerjasama walaupun tidak sebagai operator blok migas itu.
Dia menuturkan, masalah pembagian saham akan didiskusikan lebih jauh. ''Presiden memberikan waktu sebulan dari sekarang harus ada kesepakatan yang saling menguntungkan yang memberi kesempatan Total untuk terus ada di sini dan Pertamina jadi operator pada waktunya,'' kata dia dalam Konferensi Pers di Istana Negara seusai pertemuan pejabat terkait, Total, dan Presiden, Jumat (15/5).
Selain itu, lanjut dia, masalah kesiapan Total untuk mengalihkan teknologi kepada Pertamina secara bertahap sampai menjadi operator sepenuhnya.
Presiden Jokowi menerima kunjungan petinggi Total di antaranya, CEO Total SA Patrick Pouyanne bersama koleganya.
Blok Mahakam saat ini dikelola perusahaan migas asal Perancis, Total E&P dengan kepemilikan hak partisipasi 50 persen. Sementara, sisanya dikuasai Inpex Corporation asal Jepang. Kontrak kerja sama Mahakam dengan Total akan berakhir pada 2017 setelah berjalan 50 tahun.
Kontrak pertama diteken 31 Maret 1967 dengan jangka waktu selama 30 tahun. Pada 31 Maret 1997 diperpanjang lagi selama 20 tahun dan akan berakhir 30 Maret 2017.