Jumat 08 May 2015 10:30 WIB

Saham Asia Tetap Positif, Global Bond Stabil

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Satya Festiani
Petugas mengamati pergerakan nilai obligasi di BRI Dealing Room, Jakarta, Rabu (18/6).
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas mengamati pergerakan nilai obligasi di BRI Dealing Room, Jakarta, Rabu (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Saham Asia tetap positif pada pembukaan Jumat (8/5) menunjukkan tanda-tanda pasar obligasi global atau global bond stabil usai aksi jual besar-besaran sehari sebelumnya. Poundsterling meningkat hingga satu persen setelah jajak pendapat di Inggris memperkirakan Partai Konservaif yang berkuasa bakal meraih dukungan terbanyak di parlemen.

Indeks MSCI dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang sedikit memberi harapan. Nikkei Jepang misalnya, naik 0,2 persen setelah mencatat hit rendah pada perdagangan Kamis (7/5).

Investor bisa bernapas lega setelah akhir April lalu pasar global bond tak bergitu bergairah. Mereka menyarankan pelaku pasar untuk membeli kembali obligasi pemerintah yang beprospek bagus. Misalnya, Jerman Bunds (DE10YT=RR) yang naik 0,8 persen, obligasi Prancis (FR10YT=RR) yang naik satu persen, dan obligasi Italia (IT10YT=RR) dan Spanyol (ES10YT=RR) masing-masingnya dua persen.

"Ini akan menarik lebih banyak investor," kata Kepala Strategis SMBC Nikko Securities, Chotaro Motira, dilansir dari Reuters, Jumat (8/5).

Banyak investor sekarang melihat laporan data tenaga kerja di Amerika Serikat. Para trader berharap nonfar payrolls akan memberi profit lebih tinggi dibandingkan 224 ribu pada April dan 126 ribu pada Maret 2015.

Di pasar mata uang, Poundsterling Inggris naik sekitar satu persen menjadi 1,5390 dolar AS per poundsterling. Ini setelah Perdana Menteri David Cameron diproyeksikan masih akan terus memerintah Inggris. Euro merosot ke level 1,1251 dolar AS per euro akibat penurunan imbas hasil obligasi Eropa dan kekhawatiran tentang situasi genting sektor pembiayaan di Yunani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement