Kamis 07 May 2015 21:24 WIB

Menteri BUMN: Pertalite tak Masalah, Asalkan Premium Tetap Ada

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rini Soemarno
Foto: Republika/ Wihdan
Rini Soemarno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku tidak masalah dengan munculnya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dengan RON 90, namun ia meminta PT Pertamina (Persero) harus tetap menyediakan BBM jenis Premium. Hal ini ia katakan, jika pada nantinya harga Pertalite yang diluncurkan akan lebih mahal dari Premium.

"Kenalkan Pertalite silakan saja. Tapi kalau harganya lebih mahal dari Premium, tetap harus siapkan Premium," ujar Rini kepada awak media di Kantor BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/5).

Ia menambahkan, pada dasarnya pemerintah tidak ingin membebani masyarakat jika nantinya harga Pertalite jauh lebih mahal dari Premium.

Pertamina sendiri memutuskan untuk menunda peluncuran Pertalite yang seharusnya dilakukan pada awal Mei ini. Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto menjelaskan, keputusan untuk menunda BBM RON 90 ini lantaran Pertalite masih perlu untuk diuji lebih jauh. Belum lagi, sosialisasi dengan konsumen harus lebih gencar lagi dilakukan.

"Ini pengkajiannya masih panjang lah, karena kan kita kan masih harus menyiapkan uji uji semua, lalu nanti toh akan pengujian-pengujian sudah sukses, tentu saja diskusi dengan stakeholder yang lain. Lalu sosialisasi supaya tidak membuat orang bingung," jelas Dwi, Kamis (7/5).

Sehingga peluncuran Pertalite ditunda dari periode seharusnya pada Mei ini. Penundaan sendiri, lanjut Dwi, belum ditentukan sampai batas waktu yang pasti. Dwi menyebut, peluncuran Pertalite akan menunggu kepastian seluruh proses teknis dilakukan.

"Ndak-ndak belum akan waktu dekat ini lah. Ndak bulan mei. Nanti kita akan informasikan. Pokoknya seluruhnya harus clear terlebih dulu sebelum ini betul-betul dimulai. Karena supaya tidak ada hal-hal negatif yang terjadi," ucap dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement