Rabu 06 May 2015 19:10 WIB

Cadangan Migas Menipis, Eksplorasi di Wilayah Timur Bakal Digenjot

Rep: c87/ Red: Dwi Murdaningsih
Cadangan migas Indonesia yang tersisa saat ini sekitar 10 miliar barel. Sedangkan produksi minyak yang dilakukan BP Migas belum mencapai target yakni 930.000 barrel per hari.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Cadangan migas Indonesia yang tersisa saat ini sekitar 10 miliar barel. Sedangkan produksi minyak yang dilakukan BP Migas belum mencapai target yakni 930.000 barrel per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) mencatat, cadangan energi fosil Indonesia sebesar 7,4 miliar barel. Angka ini tentu akan terus tergerus tanpa adanya penemuan cadangan baru, di saat konsumsi untuk bahan bakar minyak saja, menyentuh angka 1,9 juta barel per harinya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sendiri mengakui kegiatan eksplorasi lapangan migas saat ini tidak berkembang lebih baik dari kegiatan eksploitasi. Mengacu pada kondisi ini, Sudirman memutuskan untuk membentuk Komite Eksplorasi Nasional yang bertugas untuk menggenjot kegiatan eksplorasi lapangan migas di Indonesia. Komite yang diketuai oleh pakar geologi Andang Bachtiar ini nantinya akan bekerja beriringan dengan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mendorong para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk melakukan eksplorasi.

"Kita sadar cadangan kita masih terus menipis. Dan aspek kajian mulai dari regulasi eksekusi di lapangan, koordinasi antara pusat daerah, antar kementerian, dan hal teknis termasuk bagaiman perbaiki iklim investasi supaya makin banyak pihak yang tertarik pada eksplorasi," jelas Sudirman, Rabu (6/5).

Sudirman menyebut, selama ini rekomendasi untuk penggalakan eksplorasi sudah kerap kali didengungkan. Hanya saja, penerapan di lapangan belum optimal. Dengan membentuk Komite Eksplorasi Nasional, lanjutnya, tidak hanya rekomendasi yang bisa disusun, namun eksekusi juga dilaksankan.

Sementara itu, Ketua Komite Eksplorasi Nasional Andang Bachtiar mengaku, sebetulnya timnya akan bertugas merealisasikan gagasan-gagasan yang sebelumnya sudah didiskusikan oleh para ahli. Dalam 5 tahun ke depan, target komite ini adalah meningkatkan cadangan migas nasional, salah satunya dengan mendorong eksplorasi besar-besaran di wilayah timur Indonesia.

Komite Eksplorasi Nasional juga bertugas mendorong pemerintah untuk ikut turun tangan dalam menggenjot kegiatan eksplorasi. Salah satunya, dengan memanfaatkan cost recovery untuk melakukan eksplorasi lapangan baru. Andang juga menambahkan, dalam eksplorasi diperlukan keberanian untuk mengambil risiko. Seperti dalam eksplorasi shale gas di mana harus ada pengeboran yang sangat dalam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement