REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui perekonomian di Tanah Air tengah melemah. Meski demikian, ia berdalih pelemahan itu disebabkan oleh kondisi ekonomi global.
"Memang ekonomi dunia melambat, ada masalah keuangan global dari eksternal juga," ujarnya usai membuka Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (29/4).
Menurut Jokowi, pengaruh masalah keuangan global tersebut juga dialami banyak negara lainnya, tidak hanya Indonesia.
Namun, kendati perekonomian tengah melambat, Presiden tetap optimitis target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4-6,6 persen dapat tercapai.
"Dengan ruang fiskal yang baik kita meyakini masih ada pertumbuhan," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago memprediksi perekonomian Indonesia dapat tumbuh di kisaran 6,4-6,6 persen pada akhir 2016. Pertumbuhan iitu dapat tercapai dengan syarat inflasi dapat dikendalikan di angka 4 persen.