Ahad 26 Apr 2015 02:39 WIB

Perusahaan Cina Berlomba-lomba Buat Smartphone Murah

Rep: C32/ Red: Karta Raharja Ucu
Aneka rupa ponsel Cina.
Foto: blogspot.com
Aneka rupa ponsel Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Perusahaan-perusahaan asal Cina berlomba-lomba membuat smartphone murah. Teranyar, E-commerce Cina Alibaba Group Holding Ltd dan Telcom Corp Cina Ltd menjalin bekerja sama untuk menjual telepon pintar dengan harga miring.

Reuters, Sabtu (25/4) melaporkan, kerja sama kedua perusahaan itu untuk meluncurkan smartphone untuk mendorong perdagangan yang bergerak di kota-kota kecil dan daerah pedesaan. Telepon pintar yang akan diluncurkan akan dijuluki 'Tianyi Taobao Shopping Handsets' yang akan dipasang dengan baik dalam suatu aplikasi.

Aplikasi tersebut dipasang sebagai akses mudah bagi platform unggulan belanja online Taobao Alibaba. Lebih tepatnya operasi aplikasi tersebut bergerak dengan sistem YunOs.

Selain itu, konsumen telepon pintar juga diberikan layanan data gratis. Pembeli akan bisa memilih layanan data gratis 2G selama empat bulan.

Kerja sama telepon murah tersebut merupakan suatu tawaran bagus dalam basis e-commerce Alibaba untuk bagian wilayah terbelakang. Maka akan ada beberapa model telepon yang akan diluncurkan.

Enam buah model akan dibuat Coolpad, Hisense, dan TCL. Semua model itu akan diluncurkan dengan aplikasi Taobao Mobile. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi mobile shopping yang paling populer di Cina dengan 200 juta pengguna aktif di setiap bulannya.

Tidak hanya itu saja, delapan model lagi akan dibuat beberapa perusahaan yang tidak terlalu terkenal. Perusahaan tersebut seperti Uniscope, Ctycon, dan Kingsun yang akan juga bergerak dengan sistem YunOS.

Namun, sebelumnya didapati data penurunan pengiriman telepon di Cina. Menurut data Departemen Perindustrian China dan Teknologi Informasi, 557 juta orang di Cina mengakses internet melalui mobile data. Namun pengiriman telepon sejak 2014 menurun dari 423 juta menjadi 389 juta. Meski menurun, mobile shopping terus berkembang.

Menurut Alibaba, pada Januari 2015, pengguna aktif bulanan hampir bertambah pada triwulan ketiga dari periode yang sama sejak tahun lalu, hingga 265 juta. "Sekitar 86 persen pasaar saham telah bergerak pada perdagangan di Cina," kata Alibaba.

Lalu pada Februari, Alibaba mengumumkan akan mengakuisisi saham Meizu dan mengelontorkan 590 juta dolar AS. Sayangnya, smartphone domestik dinilai relatif tidak jelas ketika menguji cara perkembangan sistem operasinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement