Kamis 23 Apr 2015 23:02 WIB

BI tak Miliki Target Level Nilai Tukar Rupiah, Tapi...

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kantor pusat Bank Indonesia.
Foto: Prayogi/Republika
Kantor pusat Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Nilai tukar rupiah selama beberapa pekan terakhir mengalami penguatan terhadap dolar AS. Kurs tengah rupiah berdasarkan data Bank Indonesia per Kamis (23/4) berada di level Rp 12. 939 per dolar AS dibandingkan Rabu (22/4) di level Rp 12.952.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, Bank Indonesia tidak punya target level nilai tukar rupiah. Melainkan menjaga jaga stabilitas rupiah atau mengurangi volatilitasnya.

"Oleh karena itu, BI tidak perlu memberikan proyeksi nilai tukar. Apalagi nilai tukar kita juga dipengaruhi oleh faktor eksternal," ujar Tirta saat dihubungi Republika, Kamis (23/4) .

Sejak awal tahun 2015, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi yang didorong penguatan dolar AS terhadap hampir seluruh mata uang dunia. Pada Maret 2015, secara rata-rata Rupiah melemah 2,37 persen (mtm) ke level Rp 13.066 per dolar AS. Secara point to point, Rupiah terdepresiasi 1,14 persen dan ditutup di level Rp 13.074 per dolar AS.

Meskipun melemah, kata Tirta, depresiasi rupiah lebih terbatas dibandingkan pelemahan mata uang negara emerging market lainnya. Tekanan terhadap rupiah mereda dan mengalami apresiasi sejak pertengahan bulan Maret pasca pertemuan FOMC dengan pernyataannya yang cenderung dovish serta upaya stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan Bank Indonesia.

Hal itu juga sejalan dengan aliran masuk portfolio asing ke Indonesia yang kembali meningkat pada April 2015 paska pengumuman hasil FOMC dan pembelian aset oleh ECB. Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai kondisi fundamentalnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement