REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan ikut membangun proyek kereta cepat sekelas "aShinkansen" yang saat ini sedang dalam tahap negosiasi dengan otoritas terkait.
"Proyek kereta cepat dengan rute Jakarta-Bandung sudah dalam tahap negosiasi dengan 'partner' maupun otoritas terkait seperti Kementerian Perhubungan dan Bappenas. Pada prinsipnya perseroan ikut dalam Grup Wika," ujar Direktur Operasi Wika Beton Fery Hendriyanto di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan, perseroan juga masih menunggu arahan pemerintah untuk pembangunan struktur konstruksi jalur kereta, saat ini proyek itu masih dalam studi kelayakan.
Diperkirakan konstruksi proyek kereta cepat sekitar 2-3 tahun.
Sementara itu terkait dengan raihan kontrak baru perseroan sepanjang kuartal I 2015,
Wika Beton Tbk telah meraih sebesar Rp550 miliar.
Hingga pertengahan April ini kontrak baru perseroan telah mencapai Rp750 miliar.
"Perolehan kontrak kuartal I ini sedikit melambat, hal itu karena penyaluran dana untuk proyek pemerintah melambat. Sampai saat ini, dana anggaran proyek pemerintah senilai Rp118 triliun baru cair sekitar 2,5 persen," kata Direktur Keuangan Wika Beton Tbk Entus Asnawi.
Selain kontrak-kontrak baru, lanjut dia, kinerja perseroan pada kuartal I 2015 juga ditopang dari proyek pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta. Proyek itu akan memberikan kontribusi secara bertahap.
"Kontrak MRT saat ini sekitar Rp85-Rp100 miliar unutk pembangunan dua segmen," paparnya.
Ia mengemukakan bahwa melalui anak usaha, PT Wika Komponen Beton (Wika Kobe) juga turut serta dalam proyek MRT. Jalur MRT tahap pertama yang dibangun akan menghubungkan kawasan Lebak Bulus, Blok Mhingga Bundaran Hotel Indonesia.
"Wika Kobe akan memproduksi pracetak 'tunnel segment' dengan diameter 6,05 meter untuk memenuhi seluruh kebutuhan pada tiga paket konstruksi bawah tanah proyek MRT," katanya.