Rabu 22 Apr 2015 18:03 WIB

Tahun Ini, Pertamina Ingin Irit Rp 7,6 Triliun

Rep: C85/ Red: Ilham
Pertamina
Foto: Nunu/Republika
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina persero ingin lakukan efisiensi besar-besaran. Sektor yang akan menjadi sasaran penghematan adalah Sales & Marketing Excellence, Supply Chain Excellence, Shipping Excellence, dan Losses Control.

“Jadi, sebetulnya dalam satu tahun ini, Direktorat Marketing menargetkan penghematan 591 juta dollar AS. Yang sudah pasti 322 juta dollar AS, sisanya 268 juta dollar AS,” kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang, Rabu (22/4). Dengan begitu, secara keseluruhan, Pertamina dapat mengirit hingga Rp 7,6 triliun di tahun ini.

Bambang menjelaskan, pada program Sales & Marketing Excellence misalnya, Pertamina tidak hanya berupaya mengejar laba, namun melakukan upaya efisiensi. Penjualan secara business to business bisa dilakukan secara kombinasi.

Selain itu, penghematan juga diupayakan dari program Shipping Excellence, di mana Pertamina mengurangi penggunaan kapal floating storage. Penggunaan tangki lawas di Arun menjadi salah satu upaya penghematan. Bahkan, Pertamina terpaksa memutus kontrak kerja pegawai yang ditemukan melakukan "permainan".

“Termasuk mengurangi losses. Sebenarnya, sudah tiga bulan ini ada penurunan losses. Teman-teman yang terlibat langsung kami PHK. Baru saja 10 awak kapal kami PHK,” kata dia.

Terhitung hingga Maret 2015, penghematan yang diperoleh mencapai 46,25 juta dollar AS. Namun, Bambang menambahkan, Pertamina juga melakukan penghematan lain seperti pemotongan budget sekitar 121 juta dollar AS. “Kami potong budget, kurangi, kurangi yang tidak perlu,” lanjut Bambang.

“Saving tools target penghematannya 162 juta dollar AS, tapi baru dapat 141 juta dollar AS. Kalau anggaran enggak cukup mau minta tambahan, harus seizin saya,” kata Bambang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement