Selasa 21 Apr 2015 13:40 WIB

Rusia Bantu BKPM Promosikan Investasi Indonesia

Russian President Vladimir Putin gestures as he addresses journalists in Moscow, December 6, 2014.
Foto: Reuters/Vasily Maximov/Pool
Russian President Vladimir Putin gestures as he addresses journalists in Moscow, December 6, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan pihaknya dan Rusia telah menjalin kesepakatan untuk memfasilitasi promosi investasi masing-masing negara.

Franky melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (21/4), mengatakan Rusia akan membantu lembaga tersebut dalam upaya mempromosikan potensi investasi di Indonesia dalam East Russia Economic Forum yang digelar Agustus mendatang di Moskow.

"Kami menginginkan kerja sama dua arah dengan pihak Rusia. Pada acara East Russia Economic Forum, BKPM akan diberikan sesi tersendiri untuk menggelar dialog dengan para pebisnis yang hadir, khususnya pebisnis dari Rusia. Sementara itu, pihak Rusia juga mengharapkan BKPM membawa delegasi bisnis Indonesia untuk menjajaki potensi investasi di Rusia," katanya.

Franky dalam pertemuannya dengan Deputi Menteri untuk Pembangunan Wilayah Timur Jauh Rusia Maxim Shereykin, Senin (20/4) malam di Jakarta, mengatakan dalam East Russia Economic Forum, Presiden Valdimir Putin berencana untuk mengundang pebisnis-pebisnis lokal dan internasional terutama dari wilayah Asia. Acara tersebut diharapkan akan menarik 1.000 pebisnis hadir dari berbagai negara.

Franky menambahkan BKPM dan pihak Rusia juga menyepakati untuk mengintensifkan komunikasi dan mematangkan rencana kegiatan investasi dengan memanfaatkan kedutaan masing-masing, badan penanaman modal dan perwakilan instansi yang ditempatkan di wilayah regional terdekat.

Berdasarkan data BKPM, investasi Rusia di Indonesia belum terlalu besar. Rasio investasi Rusia saat ini baru mencapai 12,84 persen, terdiri atas rencana investasi 2010-2014 sebesar 54,33 juta dolar AS dan realisasi investasinya hanya 6,98 juta dolar AS. Realisasi investasi negeri beruang merah itu terbanyak di sektor restoran dan perhotelan senilai 3,41 juta dolar AS dan jasa lainnya 2,59 juta dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement