Senin 06 Apr 2015 23:30 WIB

Mendag Beberkan Sembilan Keuntungan Mandatori B-15

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel
Foto: ROL/Casilda Amilah
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel membeberkan sembilan keuntungan dari penerapan mandatori penggunaan biodiesel berbasis sawit sebesar 15 persen (B-15) pada solar jika dilakukan secara konsisten.

Sembilan manfaat tersebut yakni penghematan devisa dan mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, peningkatan industri hilir kelapa sawit, peningkatan harga Crude Palm Oil (CPO) dunia, peningkatan pendapatan negara, dan berkembangnya industri nabati nasional. Kemudian penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan petani, pengurangan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketersediaan energi nasional.

"Sembilan manfaat ini sudah jadi komitmen pwmwrintah dan pengusaha kelapa sawit," kata Mendag pada Senin (6/4). Sebelumnya ia bercerita sempat melakukan diskusi dengan para pengusaha minyak goreng dan sepakat bahwa penerapan B-15 tak akan mengganggu pasokan minyak goreng dalam negeri. Di antaranya Sinar Mas, Wilmar, Musimas, Triputra Agro dan Union Sampoerna Agro.

Mengingat manfaat tersebut, Kemendag sangat mendukung kebijakan B-15 karena akan berdampak positif bagi industri kelapa sawit secara menyeluruh. Alih-alih mengganggu pasokan minyak goreng, justru kebijakan tersebut  akan membuat pasokan sawit terus berkembang jauh lebih cepat dibandingkan permintaan dalam negeri.

Disebutkannya, sesuai roadmap sawit 2015, produksi CPO ditargetkan mencapai 30 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak lima juta ton dialokasikan untuk biodiesel. Sementara 20 juta ton lainnya dialokasikan untuk program non biodiesel domestik 5 juta ton dan ekspor 20 juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement