REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berharap investasi hijau di Indonesia bisa semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015, BKPM menargetkan investasi sebesar Rp 519,5 triliun atau tumbuh sekitar 14 persen dari pencapaian tahun sebelumnya.
“Investasi tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 175,8 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp 343,7 triliun,” ujar Kepala BKPM, Franky Sibarani, Selasa (31/3).
Untuk mendukung hal tersebut, BKPM akan menyelenggarakan acara konferensi internasional yang bertajuk "Tropical Lanscape Summit: A Global Investment Opportunity" pada 27-28 April 2015 di Jakarta. Acara tersebut akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Luhut Pandjaitan, mengatakan acara itu dirancang untuk memberikan kesempatan berbagai mitra, dari pemerintah lintas tingkat dan sektor, dari sektor swasta di Indonesia dan luar negeri, dan dari mitra-mitra pembangunan. Berbagi mitra juga bisa dilakukan oleh organisasi non-pemerintah, lembaga penelitian dan masyarakat sipil untuk menggali dan terlibat dalam pemanfaatan peluang usaha dan investasi untuk mendukung transisi ekonomi hijau Indonesia.
"Tiap aktor memiliki peran untuk dimainkan,” kata dia.
Menurutnya, kebijakan pemerintah dapat memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan insentif. Pemerintah dapat mendukung transformasi paradigma investasi, dan sektor swasta dapat memberikan kewirausahaan dan investasi yang akan membentuk perubahan ini.