Senin 30 Mar 2015 20:39 WIB

Perluasan Investasi Otomotif Jepang dapat Tingkatkan Ekspor

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala BKPM Franky Sibarani
Foto: dokpri
Kepala BKPM Franky Sibarani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, komitmen Jepang untuk memperluas industri otomotif di Indonesia dapat meningkatkan ekspor. Selain itu, komitmen tersebut juga dapat mendorong pertumbuhan industri komponen di dalam negeri.

"Komitmen tersebut dapat meningkatkan ekspor tiga kali lipat, dari 200 menjadi 600 ribu dan otomatis dapat meningkatkan industri komponen," ujar Franky dalam siaran pers, Senin (30/3).

Selain Toyota, Suzuki juga akan melakukan perluasan investasi senilai 1 miliar dolar AS dan meningkatkan ekspor. Menurut Franky, BKPM tetap berkomitmen untuk melindungi industri komponen nasional. Perlindungan tersebut dilakukan dengan mendorong masuknya indutri komponen untuk memproduksi komponen yang belum ada di dalam negeri atau menggunakan teknologi baru.

"BKPM akan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian dan asosiasi industri komponen nasional untuk menentukan jenis komponen yang boleh dimasuki oleh asing," ujar Franky.

Berdasarkan data BKPM, sepanjang 2010-2014 realisasi investasi Jepang ke Indonesia sebesar 12,1 miliar dolar. AS dan telah menyerap sekitar 424 ribu tenaga kerja. Sebanyak 50 persen investasi Jepang tersebut ada di industri otomatif atau sekitar 6,3 miliar dolar AS, sementara itu industri baja sebesar 2,01 miliar dolar AS, industri kimia 795 juta dolar AS, industri tekstil 481 juta dolar AS, dan industri makanan dan minuman sebesar 444 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement