Ahad 29 Mar 2015 21:26 WIB

BI: Kenaikan BBM Kecil Pengaruhi Inflasi

Seorang petugas melayani penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (18/3).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang petugas melayani penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (18/3). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Bank Indonesia(BI) Manado, Luctor Tapiheru mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 28 Maret 2015 sebesar Rp500 per liter, kecil pengaruhnya terhadap inflasi Manado di bulan Maret.

"Naiknya BBM di akhir bulan Maret 2015 ini, belum begitu berdampak pada inflasi karena naiknya tidak terlalu besar, tak seperti dengan besaran penurunan diwaktu sebelumnya," kata Luctor Tapiheru, di Manado, Ahad (29/3).

Luctor mengatakan kenaikan BBM ini tidak akan terasa, bila pelaku usaha tidak menaikan harga, karena justru dikhawatirkan akan kehilangan potensi pembeli.

Dia mengatakan pemerintah tetap memantau pergerakan harga BBM apakah berimbas hingga ke kebutuhan pokok masyarakat.

BI memperkirakan inflasi Manado Maret 2015 sebesar 0,87 persen, dengan komoditas penyumbang kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.

Pemerintah kembali melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per tanggal 28 Maret 2015 pukul 00.00. Harga premium menjadi Rp 7.300 per liter.

Sementara harga solar menjadi Rp6.900 per liter, terjadi penyesuaian harga premium dan solar sebesar Rp 500 per liter.

Harga premium sebelumnya ada Rp6.800 per liter sedangkan solar Rp6.400 per liter. Adapun perubahan tersebut, mengacu Keputusan Menteri ESDM No2486/K/12/MEM/2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement