REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan rata-rata "dwelling time" pelabuhan di Indonesia mencapai delapan hari atau lebih lama dibanding dengan negara-negara ASEAN lainnya.
"Dwelling time di pelabuhan Indonesia masih sangat lama, sampai delapan hari, Thailand dan Malaysia saja hanya lima dan empat hari," kata Ahmad di Jakarta, Selasa (25/3).
Ia menyebutkan negara ASEAN yang memiliki dwelling time tercepat adalah Singapura yang hanya satu hari.
Dwelling time merupakan waktu yang dibutuhkan sejak kontainer dibongkar dari kapal sampai dengan keluar dari kawasan pelabuhan.
Menurut Ahmad Heri, dengan lamanya waktu bongkar muat di pelabuhan tersebut maka akan berimbas pada meningkatnya harga barang atau komoditas yang diangkut melalui jalur laut. "Selain itu, dengan lamanya proses barang hingga keluar dari pelabuhan, akan berdampak juga pada aktivitas perekonomian karena prosesnya yang lama," kata Ahmad.