REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjaminan pembiayaan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) butuh rumusan bersama agar lembaga keuangan mikro ini tidak diberatkan. Karena itu perlu contoh penggunaannya dulu oleh BMT besar sebelum diikuti pula BMT yang lebih kecil.
Pakar asuransi syariah, Muhammad Syakir Sula berupaya menjembatani ini dengan mempertemukan BMT Sidogiri dengan Jamkrindo Syariah. Ia mengungkapkan kedua pihak tengah merumuskan produk bersama penjaminan untuk BMT.
''BMT dengan penjaminan harus dipertemukan sehingga bisa dibicarakan produk seperti apa yang dibutuhkan lembaga keuangan mikro seperti BMT, sehingga tidak memberatkan,'' tutur Syakir, Senin (23/3).
Kalau produknya sudah ada, BMT Sidogiri bisa jadi contoh bagi BMT lain dalam penggunaan produk penjaminan pembiayaan. Ia berhadap dalam beberapa bulan ke depan produk ini bisa dikenalkan kepada BMT-BMT.
Direktur Utama PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Pribadi mengungkapkan belum banyaknya BMT yang bermitra dengan perusahaan penjaminan syariah karena masih banyak yang belum tahu. Tapi ada juga BMT jadi penjaminannya diikutkan melalui bank yang bekerja sama dengan BMT tersebut.
Meski dianggap relatif rentan dan berisiko, Pribadi menilai BMT perlu tetap perlu dibantu berkembang, termasuk lewat penjaminan.
Askrindo Syariah sendiri baru bermitra dengan beberapa BMT. Pribadi tidak menyebut spesifik target BMT yang akan diajak bermitra oleh Askrindo Syariah. ''Target tidak ada, ya sebanyak-banyaknya,'' kata Pribadi.
Ujrah penjaminan pembiayaan juga relatif kecil. Untuk penjaminan pembiayaan produktif, ujrah Askrindo Syariah sebesar 1,3-1,5 persen per tahun dan untuk pembiyaan konsumtif ujrahnya 0,5-,08 persen per tahun.
Tanggungan yang diganti perusahaan penjaminan tidak 100 persen. ''Prinsipnya berbagi risiko dengan lembaga keuangan yang menyalurkan pembiayaan,'' ungkap Pribadi.
Ia mencontohkan pembiayaan yang disalurkan bank syariah ke BMT, Askrindo Syariah menanggung pembiayaan bank itu 70 persen dan bank sendiri menanggung 30 persen. Ini penting agar penyalur pembiayaan juga bertanggungjawab pada analisis pembiayaan yang dilakukannya.
Komunitas-komunitas BMT seperti Perhimpunan BMT (PBMT) memiliki sistem Taawun yang memungkinkan anggotanya saling membantu jika terjadi musibah atas usaha salah satu BMT. Tapi biaya tanggungannya masih terbatas. PBMT melihat bentuk protensi baik dari produk asuransi dan penjaminan tetap dibutuhkan oleh BMT.