Selasa 17 Mar 2015 01:00 WIB

Bank BUMN Seharusnya tak Jadi Tempat Penitipan Politisi

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rupiah Semakin Melemah: Teller melakukan transaksi dengan nasabah di Banking Hall Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (11/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Rupiah Semakin Melemah: Teller melakukan transaksi dengan nasabah di Banking Hall Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Finance menilai tarik menarik direksi dan komisaris Bank BUMN terus terjadi. Hal itu terlihat ketika Kementerian BUMN akan merombak susunan direksi dan komisaris Bank Mandiri.  Menurut sumber The Finance, penembatan direksi dan komisaris, berlangsung alot, sempat nama-nama keluar masuk.

Dan, menurut sumber Cahaya Rembulan Sinaga disebut sebut sebagai relawan Jokowi. The Finance berpendapat, nama Cahaya Dewi Cemerlang Sinaga dan Gwen So Hong, pengamat pasar modal yang sudah tak terdengar namanya sejak 10 tahun terakhir ini ramai dipergunjingkan di kalangan perbankan.

The Finance berpendapat, sudah saatnya tarik ulur dalam perempatan komisaris dan direksi Bank BUMN setidaknya harus dihindari. Bank-bank BUMN diharapkan tidak menjadi tempat titipan para politisi.

"Untuk itu, untuk jajaran direksi dan komisaris yang akan mengikuti RUPS dalam, harus dihindarkan dari politisasi dan harus diisi oleh bankir yang profesional. Para bankir BUMN dari dalam sebenarnya cukup untuk mempertahankan kinerja perbankan," kata Direktur The Finance Eko B Supriyanto, dalam siaran pers, Senin (16/3).

Kuncinya, kata Eko, bank-bank BUMN dijauhkan dari kepentingan tertentu. Sebab, bisnis bank berbeda dengan bisnis furniture atau batu bara. Syarat aturan dan modal dengan sumber daya manusia yang penjadi peran strategis dalam bisnis bank.

"Jangan sampai bisnis bank dilihat seperti bisnis sektor riil, jauhkan dari kepentingan dan titip-titipan dengan orang yang nggak bunyi," lanjut Eko.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan yang berlangsung Senin (16/3) setengah direksi dan komisaris Bank Mandiri dirombak. RUPS memutuskan susunan direksi baru itu antara lain, Dirut Budi G Sadikin dan Wadirut yakni Sulaiman Arif Arianto, Sentot A Santosa, Ogi P, Pahala N Mansury, Royke T, Herry Gunardy, Tardi, A Siddik Badruddin, Kartini Sally, Kartiko Wirjoatmodjo.

Sementara susunan komisaris baru antara lain Darmin Nasution, Komisaris Utama, Imam Apriyanto Putro, Wakom dan masing-masing sebagai komisaris antara lain Gow Sio Hong, Askolani, Abdul Aziz, Aviliani, Suwhono, BS Koesmulyono, dan Cahaya Dewi Rembulan Sinaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement