REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zurich Indonesia (Zurich) berhasil mencatatkan kinerja yang solid di seluruh lini bisnisnya, termasuk dalam sektor asuransi syariah. Berdasarkan data per Oktober 2024, Zurich menunjukkan pertumbuhan signifikan di berbagai produk, terutama dalam asuransi kendaraan, perjalanan, dan kesehatan.
Pada lini asuransi syariah, Zurich berhasil meraih pertumbuhan positif melalui produk asuransi perjalanan, yang mencatatkan kenaikan kontribusi sebesar 20 persen year on year (yoy). Jumlah polis asuransi perjalanan syariah bahkan meningkat 38 persen yoy.
Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang semakin besar terhadap produk asuransi syariah, terutama di kalangan jemaah umrah Indonesia.
"Zurich memiliki posisi kuat dalam lanskap industri berbasis syariah, terutama untuk produk asuransi perjalanan yang telah menjadi pilihan lebih dari 25 persen jemaah umrah Indonesia pada tahun 2023," kata Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) Hilman Simanjuntak di Jakarta, Senin (25/11/2024).
Selain itu, asuransi syariah juga memberikan kontribusi besar melalui produk asuransi kendaraan bermotor, yang mencatatkan peningkatan GWP sebesar 4 persen baik untuk produk konvensional maupun syariah. Zurich Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada asuransi kesehatan syariah.
Produk asuransi kesehatan seperti Medicillin dan Zurich Optimal Health Assurance (ZOHA) mengalami peningkatan GWP yang masing-masing mencapai 55 persen yoy dan 43 persen yoy hingga Oktober 2024.
Country Manager Zurich Indonesia Edhi Tjahja Negara menuturkan, keberhasilan Zurich dalam asuransi syariah merupakan hasil dari inovasi dan kolaborasi yang kuat dalam menghadapi dinamika pasar. "Kami percaya bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin kuat, Zurich akan terus menjadi mitra terpercaya bagi masyarakat Indonesia dalam mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan terlindungi,” ujar Edhi.
Dengan pencapaian yang solid sepanjang 2024, Zurich Indonesia optimistis dapat terus tumbuh dan berinovasi pada tahun 2025, serta terus memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan perlindungan finansial yang berbasis syariah.
Dian Fath Risalah