REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan pelemahan rupiah merupakan momentum memacu ekspor, terutama furnitur dan kerajinan tangan.
"(Pelemahan rupiah) setiap momentum harus dimanfaatin, ada peluang-peluang dan salah satunya adalah mebel dan handicraft," kata Rachmat Gobel usai mendampingi Presiden Joko Widodo membuka "Internasional Furniture and Craft Fair Indonesia" (IFFINA) 2015 di Eco Green East Park Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (14/3).
Dia juga mengungkapkan presiden telah melakukan diskusi dengan para pengusaha untuk memanfaatkan momentum ini. Rachmat menegaskan pelemahan rupiah ini hanya terjadi pada dolar AS saja.
"Rupiah ini (melemah) cuma pada dolar AS. Terhadap yen Jepang, euro Eropa menguat dan yang lainnya menguat," ujarnya.
Rachmat mengatakan ekspor pasar mebel dan kerajinan tangan Indonesia paling besar ke Cina dan AS.
Ketua Umum Asmindo M Taufik Gani mengatakan mebel Indonesia disenangi pembeli luar negeri karena harganya relatif murah, kualitas konstruksi, model, kenyamanan dan unik. Taufik memprediksi ada tren meningkatnya permintaan mebel rotan alam saat ini.