REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Provinsi Lampung menjamin pembangunan jalan tol Sumatera tak mengganggu lahan pertanian terutama arel sawah di daerah itu. Asisten II Bidang Ekubang Sekprov Lampung Adeham mengatakan pembangunan jalan tol ini tidak akan mengganggu target produksi padi sebesar satu juta ton.
"Potensi kehilangan lahan pertanian akibat adanya alih fungsi di sejumlah titik sentra pertanian di Lampung juga tak berpengaruh karena ada ekstensifikasi," kata , di Bandarlampung, Jumat (13/3).
Ia mengatakan bahwa pembangunan jalan tol Sumatera ruas Bakauheni--Terbanggi Besar sekitar 150 kilometer dijamin tak akan mengorbankan lahan pertanian dan mengganggu target swasembada penambahan produksi satu juta ton gabah kering giling. Menurutnya, dalam rangka penyediaan lahan untuk pembangunan tol itu, Pemprov Lampung akan meminimalkan alih fungsi lahan pertanian.
Adeham menjelaskan jalan tol Sumatera ruas Bakauheni--Terbanggi Besar sepanjang 150 km dengan lebar 120 meter, melewati tiga kabupaten, 18 kecamatan, dan 70 desa membutuhkan lahan sekitar 2.100 hektare. Dia mengatakan pembebasan lahan tol Sumatera itu hanya 20 persen dari total lahan bakal lokasi pembangunan merupakan lahan pertanian.
"Pemerintah berjanji akan ada pergantian lahan pertanian dengan membuka lahan baru apabila ada alih fungsi lahan akibat pembangunan jalan tol," jelasnya.