Selasa 10 Mar 2015 09:46 WIB

Jepang Terus Dorong Peningkatan Konsumsi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
Shinzo Abe
Foto: ap
Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Meski lolos dari resesi, pertumbuhan ekonomi Jepang masih di bawah ekspektasi dan kenaikan upah masih kecil. Imbas konsumsi yang rendah masih terasa pada ekonomi Jepang.

Pemerintah menyampaikan, Jepang masih berjuang meningkatkan konsumsi setelah kenaikan pajak diberlakukan April 2014 lalu.

Tingkat inflasi pun tidak berubah dari tahun lalu, tetap nol persen. Berbeda dengan 2013 yang mencapai 1,6 persen dan 2012 sebesar 1,8 persen, demikian dilansir Associated Press, Senin (9/3).

Sebelumnya, Pemerintah Jepang melaporkan pertumbuhan ekonomi tahun fiskal 2014 sebesar 2,2 persen di kuartal empat setelah kontraksi 6,4 persen pada April-Juni dan 2,6 persen pada Juli-September.

Data terbaru menunjukkan, ekspor Jepang mengalami perbaikan. Pemerintah dan Bank Sentral Jepang juga cukup percaya diri Jepang berjalan di jalur yang tepat menuju pemulihan.

''Ekonomi tumbuh, upah juga naik. Hanya saja guncangan kenaikan pajak masih terasa. Jepang masih punya harapan,'' kata ekonomi Yale University sekaligus penasihat Perdana Menteri Shinzo Abe, Koichi Hamada.

Sama seperti Eropa, Jepang juga masih mengandalkan quantitative easing untuk mendorong ekonomi. Tapi turunnya harga minyak dinilai mengganggu pencapaian target inflasi dua persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement