REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, peralihan penggunaan bahan bakar solar ke gas di Sumatra Utara diklaim bisa menekan biaya operasional Perusahaan Listrik Negara (PLN). Penghematan biaya diprediksi bisa mencapai Rp 27 miliar perhari.
"Costnya dari 100 persen, turun tinggal 35 persen aja. Kita bisa hemat Rp 27 miliar perhari," ujar Sudirman Said di sela-sela acara Peresmian Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG Pertamina Arun, di Lhokseumawe, Senin (9/3).
Dari peralihan tersebut, lanjut Sudirman, Pertamina mendapat keuntungan bisnis yang cukup besar. "Pertamina bisa untung sebesar 150 sampai 200 juta dolar AS setahun dari benefit atau value bisnisnya," ujar dia.
Keuntungan yang didapat Pertamina dari proyek ini ada pada biaya penyaluran yg dilakukan pertamina ke PLN Belawan. "Karena dia mendapat fee dari penyaluran gas itu," ujrnya.
Sebelumnya, bulan lalu, PT Pertamina Gas (Pertagas) telah merampungkan konstruksi Terminal Regasifikasi Arun dan siap beroperasi (on stream) dengan penerimaan kargo perdana LNG (Liquified Natural Gas) dari fasilitas Tangguh yang dioperasikan BP Indonesia.