REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Direktur Pemasaran PT Bank Sulut Novy Kaligis mengatakan bank daerah ini menyiapkan dana miliaran rupiah untuk membiayai perdagangan cengkih dan kopra.
"Pembiayaan diberikan kepada pedagang cengkih dan kopra dengan plafon hingga miliaran rupiah, baik pelaku usaha yang beraktivitas di pasar lokal maupun internasional," kata Kaligis di Manado, Sabtu (7/3).
Komoditas kopra dan cengkih, katanya, tidak hanya diperdagangkan secara domestik namun juga permintaan ekspor cukup besar, sehingga pembiayaan ke sektor ini perlu dilakukan. "Bank Sulut akan terus mendorong kegiatan usaha yang mendorong pengembangan perekonomian daerah," jelasnya.
Penyaluran kredit itu dilakukan karena cengkih dan kopra merupakan komoditi unggulan Sulut, untuk itu pihaknya berupaya memberikan porsi lebih banyak pada sektor riil tersebut.
Selain dua komoditi tersebut pihaknya terbuka untuk melakukan pembiayaan terhadap berbagai komoditi unggulan lainnya, sehingga pembiayaan tidak hanya mengalir ke kalangan pengusaha besar saja, tapi juga kepada pedagang kecil, apalagi sektor ini dinilai tidak mudah terpengaruh oleh krisis moneter.
Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara Luctor Tapiheru meminta perbankan di Sulut tetap berani membiayai tiga sektor primer, yakni perikanan, pertanian dan peternakan. Dia mengatakan tiga sektor tersebut selain menyimpan potensi besar, juga menyerap tenaga kerja cukup besar. Oleh karena itu, perbankan supaya mengalokasikan dana pembiayaan atau kredit untuk itu.
"Pembangunan ekonomi di Sulut, dibutuhkan peran aktif dari seluruh stakeholder," tuturnya. Dengan demikian potensi komoditas yang ada mampu dimaksimalkan untuk pembangunan daerah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
