REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manulife Investor Sentiment Index melansir, mayoritas investor Indonesia mengandalkan faktor keberuntungan dalam berinvestasi. Dengan mengandalkan faktor hoki, investor Indonesia berharap meraih imbal hasil investasi sebesar 14,5 persen pada 2015.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Putut Endro Andanawarih mengatakan, sebanyak 81 persen investor Indonesia puas dengan imbal hasil pada 2014 yang diinvestasikan pada tabungan atau deposito, properti, dan asuransi. Namun, lebih dari 54 persen investor yang merasa puas mengaitkan kesuksesan investasi mereka dengan faktor keberuntungan.
Putut melanjutkan, lebih dari seperempat investor mengaitkannya dengan alasan kejadian tidak terduga. Artinya, tidak terlihat pengambilan keputusan investasi didasarkan pada keahlian yang mumpuni.
Dia menerangkan, investor Indonesia jauh di atas rata-rata investor di Asia dalam mengharapkan imbal hasil investasi. Rata-rata investor Indonesia berharap imbal hasil 14,5 persen. Sedangkan, investor di Asia berharap imbal hasil 10,2 persen.
''Porsi alokasi yang besar pada tabungan atau properti sebenarnya tidak sejalan dengan harapan investor yang menginginkan imbal hasil investasi sebesar 14,5 persen pada 2015,'' kata dia dalam acara Diskusi Hasil Survei Manulife Investor Sentiment Index, Jakarta, Kamis (5/3) siang.