Kamis 05 Mar 2015 14:00 WIB

Mepet Kontrak Habis, Total Lakukan Eksplorasi Terbesar

Rep: C85/ Red: Satya Festiani
 Instalasi pengolahan migas yang dioperasikan Total E&P Indonesie di Mahakam, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Instalasi pengolahan migas yang dioperasikan Total E&P Indonesie di Mahakam, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendekati habisnya masa Kontrak Kerjasama antara Total EP dengan pemerintah pada 2017 mendatang, perusahan migas asal Perancis ini melakukan eksploitasi besar-besaran. Eksplorasi ini dilakukan di Tunu, yang merupakan bagian dari Blok Mahakam, dengan total budget 80 juta dolar AS.

"Eksplorasi dilakukan setelah produksi sempat plateu (stagnan) pada periode 2000-an dan kemudian menurun. Kemudian kami beride, untuk melakukan pemetaan seismik kembali," jelas Presiden Direkrut Total Indonesia, Hardy Pramono, Kamis (5/3).

Eksplorasi yang dilakukan sejak April 2013 hingga Oktober 2014 ini menghasilkan proyeksi seismik 3D, dengan teknologi canggih. Hardy menjelaskan, proyek eksplorasi ini menjadi yang terbesar yang pernah Total Lakukan selama ini karena melibatkan 1800 orang pekerja dalam satu hari.

Kendala terbesar yang ditemui selama eksplorasi seismik 3D ini, menurut Hardy, adalah noise yang tinggi di area eksplorasi. "Ada lingkungan penduduk, rig yang sedang beroperasi, dan kapal kapal yang berseliweran. Apalagi produksi batubara sedang tinggi," ujar Hardy.

VP Geoscience Total Indonesia, Noor Syarifuddin menambahkan, luas total yang dilakukan survey adalah 14 ribu hektar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement