REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral IGN Wiratmaja Puja mengatakan sampai saat ini Kementerian ESDM masih melakukan valuasi terhadap Blok Mahakam. Total EP sebelumnya ingin membeli 39 persen saham di Blok Mahakam.
Wirat mengatakan valuasi akan selesai dalam waktu dekat. Sementara, Total EP sudah mengajukan surat ke Kementerian ESDM untuk permintaan tersebut.
"Pak Arcandra sudah setujui 39 persen. Suratnya sudah masuk, sedang kita valuasi. Sesuai dengan valuasi lapangan," ujar Wirat di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (29/5).
Wirat mengatakan Kementerian ESDM masih mengkaji apakah akan memberikan 30 persen atau 39 persen dari total operasional Blok Mahakam kepada Total EP. Menurutnya, hal itu masih perlu dibicarakan oleh Pertamina sebagai operator yang ditunjuk pemerintah untuk mengoperasikan Blok Mahakam.
"Kalau 30 persen berapa 39 persen berapa harus sesuai denga market value. Berapa market valuenya. Menurut pengertian dari Kementerian ESDM berapa valuasinya, itu yang dia harus bayar," ujar Wirat.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui PT Total E&P Indonesia akan membeli 39 persen saham di Blok Mahakam. Blok minyak dan gas bumi (migas) tersebut akan dioperasikan PT Pertamina (Persero) mulai Januari 2018. Ia mengaku sudah mendapat laporan dari Arcandra Tahar, terkait niat Total ingin berpartisipasi kembali di Blok Mahakam setelah masa kontraknya sebagai operator habis pada akhir 2017.
"Sudah dibilang Pak Arcandra. Sampai sekarang sudah tidak ada masalah lagi dengan Total," kata Luhut, pekan lalu.