Senin 02 Mar 2015 14:23 WIB

Soal Karyawan GM, Menperin: Mereka Bilang Mau Tanggung Jawab

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
The picture shows Chevrolet Spin or 'the Spirit of Indonesia' at General Motors` new automobile assembly plant in Bekasi, West Java. (file photo)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
The picture shows Chevrolet Spin or 'the Spirit of Indonesia' at General Motors` new automobile assembly plant in Bekasi, West Java. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pemerintah menghimbau kepada General Motor Indonesia (GM Indonesia) agar tidak menelantarkan karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurutnya, semua karyawan tersebut merupakan tenaga terlatih yang handal.

Saleh mengatakan, setelah berencana menutup pabriknya pada Juni 2015 mendatang, GM Indonesia akan berinvestasi dengan pabrikan asal Cina untuk memproduksi mobil merek Wuling. Saleh berharap, karyawan yang terkena PHK tersebut bisa dialihkan ke pabrik baru itu.

"Mereka (karyawan GM Indonesia) kan punya skill jadi pasti akan terserap dan apabila Wuling sudah berdiri akan diprioritaskan," ujar Saleh di kantor Kementerian Perindustrian, Senin (2/3).

Akan tetapi, Saleh belum mengetahui gambaran jumlah tenaga kerja yang akan diserap oleh Wuling nantinya. Selain itu, Saleh menegaskan agar GM Indonesia tak hanya bertanggung jawab kepada karyawannya saja namun juga ke para suplier komponen.

"Mereka bilang akan bertanggung jawab," kata Saleh.

Saleh mengatakan, GM Indonesia tidak berencana untuk menjual pabriknya. Akan tetapi, mesin-mesin yang ada di pabrik tersebut bakal dipindahkan ke India. Saleh memastikan bahwa produk Chevrolet Spin tidak akan di jual lagi di Indonesia karena kurang kompetitif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement