Jumat 27 Feb 2015 13:45 WIB

Menteri ESDM: Gas Melon Hanya untuk Orang Miskin

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja memindahkan sejumlah tabung LPG 3 kilogram untuk didistribusikan ke pengecer di salah satu agen di Jakarta, Senin (23/2).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja memindahkan sejumlah tabung LPG 3 kilogram untuk didistribusikan ke pengecer di salah satu agen di Jakarta, Senin (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menyusul kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah daerah, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said meminta kepada masyarakat untuk turut menjaga agar gas melon tepat sasaran. Sudirman menghimbau agar masyarakat yang berkecukupan untuk tidak menikmati gas melon.

"Elpiji 3 kg itu untuk masyarakat kelas bawah. Harusnya jaga moralitas. Yang kaya jangan masuk ke sana. Itu hak orang kurang beruntung. Jangan sengaja belokkan pasar. Yang hidup lebih beruntung, jangan ambil hak yang kurung beruntung," jelas Sudirman.

Sudirman menambahkan, dalam mengawasi harga gas melon, pemerintah tidak akan sampai pada warung-warung atau pengecer di daerah. Menurutnya pengawasan pemerintah dan Pertamina sebatas agen. "Sehingga agen jangan main main," katanya.

Mengenai stok, Sudirman juga menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan. Berdasarkan operasi pasar yang dilakukan oleh Pertamina, stok elpiji 3 kg sangat mencukupi dibanding dengan permintaan di pasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement