Rabu 25 Feb 2015 17:37 WIB

Menko: Jika Inflasi Turun, BI Rate Turun

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil usai mengikuti rapat dengan DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/2).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil usai mengikuti rapat dengan DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/2).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofjan Djalil menyatakan akan berupaya mengendalikan inflasi sehingga dapat mempengaruhi penurunan suku bunga acuan (BI Rate).

Kendati demikian, kata dia, keputusan untuk menaikkan maupun menurunkan BI Rate dilakukan berdasarkan penilaian resiko dan manajemen perekonomian negara.

"Keputusan menurunkan dan menaikan BI Rate tergantung persepsi dan perspektif terhadap resiko dan manajemen ekonomi kita," kata Sofyan usai menemui Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (25/2).

Ia pun menegaskan, tugasnya saat ini hanyalah mengendalikan angka inflasi hingga mencapai kurang dari empat persen.

"Kalau inflasi bisa dikontrol di bawah 4 persen maka BI rate akan terjadi penurunan, kalau BI rate turun maka akan terjadi penurunan dari bunga kredit," jelas dia.

Seperti diketahui, suku bunga acuan telah turun menjadi 7.5 persen. Saat berada di Istana Kepresidenan, Sofyan pun menilai angka BI Rate ini masih cukup tinggi.

"Memang ada harapan bisa turunkan interest rate karena masih cukup tinggi," katanya, Selasa (24/2) kemarin.

Namun, dalam menentukan suku bunga acuan, pemerintah tak dapat ikut campur lantaran menjadi kewenangan Bank Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement