REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkoordinasi menyiapkan proyek pembangunan kawasan ekonomi Tol Trans Sumatera pada akhir kuartal I Tahun 2015 atau awal April mendatang.
Maka, urusan pembebasan lahan pun menjadi faktor vital. Untuk itu, anggaran sebesar Rp 110 Miliar telah dialokasikan. "Jumlah itu adalah bagian dari Rp 5 Triliun yang diperuntukan kementerian kami untuk pembebasan lahan," kata Menteri PU-Pera Basuki, Rabu (25/2).
Pembangunan kawasan ekonomi tersebut meliputi Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, Bandar Lampung, Palembang sampai ke Tanjung Siapi-api.
Adapun pembebasan lahan yang telah rampung seratus persen yakni di kawasan Sumatera Selatan, mulai dari kawasan Kayu Agung, lanjut ke Palembang lalu kawasan Betung. Dengan begitu, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Direktorat Jenderal Bina Marga Kemen PU-Pera dapat segera melakukan proses lelang.
Seperti diketahui, Jalan tol Bakaheuni-Palembang memakan biaya sekitar Rp 53,6 Triliun. Pembangunannya akan dikerjakan per seksi dengan penugasan kepada Hutama Karya. Nantinya, Hutama Karya akan mengajak BUMN dan investor lain untuk bergabung.