Senin 23 Feb 2015 19:08 WIB

Lion Air Akui Skor 'On Time' Masih di Bawah Standar

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Direktur Umum PT Lion Air Edward Sirait (tengah), Head of Corporate Secretary Lion Group Kapten Dwiyanto Ambarhidayat (kiri), dan Corporate Lawyer Haris Arthur memberikan keterangan kepada wartawan mengenai masalah delay di kantor
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Direktur Umum PT Lion Air Edward Sirait (tengah), Head of Corporate Secretary Lion Group Kapten Dwiyanto Ambarhidayat (kiri), dan Corporate Lawyer Haris Arthur memberikan keterangan kepada wartawan mengenai masalah delay di kantor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah kejadian delay parah yang menimpa puluhan pesawat Lion Air pekan lalu dan berdampak pada ribuan penumpang, Lion Air tidak bisa menampik bahwa On Time Performance atau OTP mereka masih buruk.

OTP adalah skor penilaian untuk ketepatan waktu terbang maskapai baik nasional maupun internasional. Bahkan Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyebut bahwa OTP Lion Air masih di bawah rata rata nasional, 80 persen.

Pernyataan dari Edward ini keluar setelah ditanya tentang target pembenahan Lion Air ke depannya, menyusul cap masyarakat bahwa Lion Air adalah jagonya delay.  "Kalau bicara dunia penerbangan online performance itu belum ada yang 100 persen. Jadi kami akan analisa OTP kami bagaimana," jelas Edward, Senin (23/2).

Ke depan, Edward melanjutkan, Lion Air akan mengejar target pencapaian OTP sebesar 87,5 persen. Angka ini lebih tinggi dari standar nasional Indonesia sebesar 87 persen dan jauh di atas rata-rata maskapai nasional sebesar 80 persen.Lantas apakah Lion Air mampu?

Menjawab pertanyaan itu, Edward menyebut bahwa manajemen Lion Air akan melakukan investigasi internal dari segi prosedur san personel di lapangan.

"Dan ketiga adalah situasi. Dua poin pertama sudah kami pelajari. Produser akan kami perbaiki dan personel akan kami training terus. Kami akan bentuk tim khusus nantinya yang bisa menangani kejadian ini," lanjut Edward.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement