REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agar peran Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih terkuak dalam mengkatrol perekonomian secara rill, keberadaan Investor domestik harus ditingkatkan. Selama ini, karakteristik pelaku yang terlibat di bursa didominasi investor asing.
"Potensi investor domestik sangat besar, buktinya ada banyak perusahaan eksportir yang punya uang besar," kata Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Eko Listiyanto kepada Republika Online pada Senin (23/2). Di samping itu, perusahaan domestik juga banyak yang berorientasi internasional, makanya potensi investasi mereka pun bisa besar.
Berkaitan dengan langkah BEI yang ingin mendorong penerbitan obligasi bagi perusahaan pemula alias perusahaan yang belum berpenghasilan, keterlibatan investor domestik menjadi penting untuk memberhasilkan penerbitan obligasi. Selain itu, keberadaan penjamin yang memiliki kredibilitas tinggi menjadi strategis.
Eko menilai, penerbitan obligasi oleh perusahaan yang belum berpenghasilan akan menuai tantangan berat. Namun jika berhasil, BEI akan besar peranannya dalam menggerakkan ekonomi rill. "Jadi nantinya bursa bukan hanya tempat penggerak ekonomi finansial saja tapi juga memutar modal menjadi output rill, melalui penciptaan lapangan kerja," katanya. Lagi pula, lanjut dia, tujuan utama bursa efek adalah mencari likuiditas.