Senin 16 Feb 2015 23:58 WIB

Japfa Ajak Sekolah Kembangkan Apotek Hidup

Peserta Japfa4Kids Go Green menanam tanaman obat
Foto: japfa
Peserta Japfa4Kids Go Green menanam tanaman obat

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa) mengajak anak-anak untuk mengenali tanaman obat dan manfaatnya. Hal itu dilakukan dengan menggelar kegiatan bertajuk Japfa4Kids Go Green

Sabtu (14/2), Siswa di SDN Segoroyoso-Japfa menyiangi tanah untuk dapat ditanami Lidah Buaya. Tak hanya di Yogyakarta, siswa SDN Kerjo Lor II dan SDN Kerjo Kidul I juga mempersiapkan tanah untuk ditanami 16 jenis tanaman apotek hidup.

Kegiatan itu diikuti sejumlah 13 SD dari Bantul, Yogyakarta dan Wonogori. Tercatat SDN Segoroyoso-Japfa dan 12 SDN dari Kecamatan Ngadirojo Wonogiri terlibat dalam kegiatan tersebut. Selain memberikan tanaman apotek hidup, Japfa juga memberikan tanaman buah-buahan untuk sekolah. 

"Kami berharap agar tanaman obat dapat medukung sistem ketahanan kesehatan di sekolah. Tanaman obat dapat dimanfaatkan untuk pencegahan awal penyakit ringan," ujar VP Head of Public Relations Japfa, R Artsanti Alif.

Perusahaan juga membekali guru dan murid dengan pelatihan dan pembekalan pengelolaan Toga (tanaman obat keluarga) di sekolah. 

Beberapa hari sebelumnya, Japfa memberikan pelatihan manajemen tata kelola sekolah berbasis manajemen Jepang 5S. Pelatihan tersebut diikuti oleh lebih dari 50 orang guru dari 13 SDN peserta.

Selain kepada para guru, pelatihan juga diberikan kepada dokter kecil. Anak-anak itu dibekali mengenai manfaat tanaman apotik hidup. 

"Kami ingin mengajak anak-anak untuk mengenal kembali tradisi mengenai pengobatan herbal. Sehingga penyakit ringan dan sederhana dapat ditanggulangi dengan tanaman obat yang ada di sekolah," lanjutnya. 

Penyerahan bantuan apotek hidup dan peralatan tersebut diberikan sembari kegiatan perayaan sewindu pembangunan SDN Segoroyoso-Japfa. Delapan tahun sebelumnya, perusahaan melakukan pembangunan ulang sekolah tersebut setelah luluh lantak karena gempa yang menelan korban jiwa lebih dari lima ribu orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement