REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonsia berpeluang besar untuk masuk ke pasar Italia. Duta besar Indonesia untuk Italia, August Parengkuan mengatakan di Italia tidak terdapat restoran yang menyediakan makanan Indonesia. Padahal, hampir semua restoran di Asia bisa dijumpai. Untuk itu, August mengharapkan terdapat pengusaha yang mendirikan restoran Indonesia di Italia. Jika nantinya restoran Indonesia ada, kata August bisa memperkenalkan budaya Indonesia.
“Makanya kalau disana banyak restoran yang jaga orang-orang tua karena turun temurun,” ujar August, dalam acara Ammbassadors Go to Jogja With Love di hotel Eastparc Yogyarta, Selasa (10/2).
Meskipun pasar terbuka lebar, tersebut August juga meminta kepada eksportir pangan agar berhati-hati jika akan memasukkan produknya ke Italia. Karena, Uni Eropa terkait ekspor pangan yang masuk sangat teliti. Sehingga, August menyebutkan banyak produk ekspor dari Indonesia yang harus kembali karena tidak memenuhi standar seperti udang dan Pala.
Namun, terdapat produk Indonesia yang sampai saat ini masih mudah untuk masuk ke Italia. Menurut August produk tersebut yaitu coklat dan biji kopi. Untuk itu, Indonesia bisa mengekspor lebih banyak kopi dan coklat. Terlebih penduduk Italia mayoritas merupakan peminum kopi. Disamping itu, kulit ikan juga bisa diekspor untuk dibuat tas.