REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Mandiri mencatat nominal transaksi kartu mandiri e-money sampai Desember 2014 mencapai Rp 1,6 triliun. Pada periode yang sama, lebih dari 5 juta kartu prabayar Bank Mandiri dengan brand “Mandiri e-money” telah beredar di masyarakat.
Jumlah itu naik 43 persen dibanding jumlah kartu yang beredar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Senior EVP Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans, mengatakan frekuensi transaksi pembayaran yang menggunakan kartu mandiri e-money mencapai 143 juta transaksi sepanjang Januari hingga Desember 2014. Angka transaksi ini tumbuh 27 persen dibandingkan frekuensi transaksi di 2013.
Menurutnya, saat ini, Mandiri e-money seperti kartu dan gelang e-money, e-Toll Card, Indomaret Card, Gaz Card dan jenis lain berlogo “e-money”, dapat digunakan untuk melakukan transaksi di 918 merchant dengan jumlah outlet sebanyak lebih dari 38 ribu unit. Merchant-merchant tersebut antara lain Jalan tol, pembayaran bus (Transjakarta, Trans Jogja dan Batik Solo Trans).
Kemudian kereta (RaiLink Medan dan Jakarta Commuter Line), Parkir (Quality Parking, Secure Parking dan Parkir Stasiun Reska), toko-toko ritel, SPBU, Restoran cepat saji dan arena rekreasi.
Pengguna mandiri e-money dapat melakukan isi ulang kartu di jaringan mandiri atm dengan menggunakan kartu mandiri debit dan kartu debit 74 bank lain yang tergabung dalam ATM Bersama. Disamping itu, masyarakat juga dapat membeli dan mengisi ulang di toko Indomaret, Ceriamart, Alfamart, Alfamidi dan Lawson, Hypermart, 7-Eleven, Superindo, Circle-K dan dan kantor cabang Bank Mandiri.