Senin 19 Jan 2015 13:05 WIB

Rapat Kerja Perdana dengan DPR RI, Mentan Dicecar Soal Laporan BPK

Rep: c 78/ Red: Indah Wulandari
  Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes.  (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes. (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman beserta jajaran eselon I Kementan melakukan rapat kerja perdana dengan Komisi IV DPR RI.

Selain itu, rapat juga diagendakan membahas tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK semester I Tahun 2014 serta rencana kerja dan arah kebijakan 2015-2019, APBNP tahun 2015.

Rapat kerja yang dihadiri sejumlah anggota komisi IV DPR RI tersebut dipimpin Ketua Komisi IV Edi Prabowo dari Fraksi Partai Gerindra. Ia didampingi anggota dewan dari Fraksi PKB Ibnu Multazam serta dari Fraksi Golkar Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto.

Setelah rapat dibuka, dilanjutkan dengan perkenalan singkat seluruh hadirin, Edi pun  segera memaparkan poin-poin pembahasan dimulai dari pemanfaatan dana kontijensi oleh Kementan sepanjang 2014.

"Dari laporan BPK, ada indikasi perbedaan perlakuan dalam penyaluran benih subsidi antara satu tempat dengan tempat lain," sebut Edi.

Selain itu, ketetapan penghitungan volume benih dan bubuk subsidi tidak tersedia sehingga penghitungan akhir diragukan kebenarannya.

Setelah pemaparan panjang dari DPR, Mentan menyampaikan program kerjanya berikut alokasi dana dan penjelasan dari pemaparan DPR.

Lantas, penjelasan tersebut direspons oleh 34 penanya dari anggota dewan, utamanya mempertanyakan soal sejumlah permasalahan pertanian serta mengkritisi upaya swasembada pangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement