Kamis 08 Jan 2015 19:31 WIB

Fluktuasi BBM tak Berpengaruh Pada Dunia Usaha

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang kakek menunggu antrean pengisian BBM dengan membawa jeriken di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang kakek menunggu antrean pengisian BBM dengan membawa jeriken di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fluktuasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak berpengaruh terhadap dunia usaha. Para pelaku usaha dinilai sudah dapat melakukan penyesuaian terhadap naik turunnya harga BBM tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan, hal yang harus diantisipasi justru multiplier effect dari kebijakan fluktuasi BBM tersebut di masyarakat. Misalnya saja, ongkos angkutan umum yang masih mahal, padahal harga BBM sudah turun.

Menurut Hariyadi, dengan fluktuasi BBM ini sebenernya menguntungkan bagi Indonesia, apalagi harga minyak dunia saat ini sedang turun. Sehingga, biaya produksi dan ongkos transportasi otomatis juga akan menurun.

"Dengan situasi seperti ini seharusnya pemerintah mulai mencari energi alternatif," kata Hariyadi kepada Republika, Kamis (8/1).

Fluktuasi harga BBM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga barang. Hariyadi memperkirakan sampai setahun ke depan kenaikan harga barang hanya sekitar tiga persen atau maksimal lima persen.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement