Kamis 08 Jan 2015 19:33 WIB

Industri Halal Filipina Butuh Regulasi Bergigi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Indonesia International Halal Expo (INDHEX) 2014
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Indonesia International Halal Expo (INDHEX) 2014

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Industri halal Filipina mulai melakukan ekspansi di luar pasar Muslim termasuk potensi melakukan ekspor. Sayangnya, regulasi mengenai itu masih kurang mendukung.

Pemilik SN Burgers di Mindanao Avenue Taguig City, Norodin Salih, mengatakan tak ada masalah mengenai daya tarik terhadap konsumen atas produk halal yang dijual di Taguig. Produk burger halal yang dijual Salih diakuinya mampu bersaing dengan produk serupa yang tidak halal.

Adanya standar persiapan, bahan dan kontrol kualitas produk dari otoritas halal membuat restorannya berhasil dikenal.

Pemilik restoran Quiapo’s Pamanganan yang menjual makanan halal Malaysia, Yusoph J. Mando, mengaku permintaan makanan halal siap santap meningkat. Selain enak, makanan halalpun dinilai sebagai makanan sehat.

''Saat ini mereka yang menyukai makanan halal tidak hanya dari kalangan Muslim, tapi juga mereka yang menginginkan makan sehat dan bebas kontaminasi,'' tutur Mando seperti dilansir Business World Online//, Senin (5/1).

Mando mengatakan usahanya menguntungkan dan berhasil menarik banyak pelanggan. Populasi Muslim secara global yang mencapai 1,7 miliar jiwa dengan pertumbuhan 1,8 persen per tahun sangat potensial mendorong industri halal secara berkelanjutan.

Komisi Nasional Muslim Filipina memperkirakan nilai pasar makanan halal global mencapai 1,38 triliun dolar AS. Filipina sendiri cukup ambisius bisa meraih pasar halal ASEAN hingga 30 persen pada 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement