REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pertumbuhan kredit tahun ini diprediksi tak akan tinggi. Ekonom Senior Standard Charter Bank Fauzi Ichsan mengatakan tahun ini kebijakan moneter ketat diprediksi masih akan terus berlangsung mengingat rencana Bank Sentral Amerika yang akan menaikkan suku bunga.
Ia mengatakan, kenaikan suku bunga the Fed diprediksi sebesar 50 basis poin dari 0,25 menjadi 0,75 pada semester kedua. Kenaikan ini, kata dia idealnya direspons Bank Indonesia dengan menaikkan suku bunga kredit sebesar 50 basis poin juga.
Dengan begitu hal ini bisa berdampak pada pertumbuhan kredit yang tidak begitu tinggi serta pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2 persen. Sementara, jika tidak ada kenaikan suku bunga the Fed pertumbuhan ekonomi bisa 5,5 persen.